Tahukah Anda bahwa antibiotik tidak boleh sembarang dikonsumsi? Karena tidak semua penyakit memerlukan adanya asupan antibiotik. Dilansir dari laman Kompas, pemakaian antibiotik yang berlebihan dapat menimbulkan resistensi antibiotik atau dengan kata lain bakteri yang menjadi penyebab penyakit akan kebal, tidak mempan dibasmi dengan antibiotik. Antibiotik hanya bekerja pada bakteri bukan pada virus, hal ini tertulis dalam laman resmi Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penggunaan Antibiotik, antibiotik kata lainnya adalah antibakteri.
Penyakit seperti batuk, flu, pilek, demam, diare, dan rada tenggorokan adalah penyakit yang disebabkan oleh virus sehingga jika terkena penyakit tersebut tidak perlu adanya penggunaan antibiotik. Penyakit yang disebabkan oleh mikroba berupa virus, jamur, dan parasit tidak memerlukan antibiotik. Pemberian antibiotik hanya akan membuat virus resisten. Hal ini disampaikan menurut Hari Paraton sebagai Ketua Komite Pencegahan Resistensi Antimikroba Nasional.
Penggunaan antibiotik tentu diatur oleh pemerintah untuk melindungi warganya dalam hal kesehatan dari efek yang dapat timbul akibat pemakaian yang tidak sesuai dengan aturan yang telah dianjurkan. Antibiotik pun bermacam-macam jenis dan juga kandungan obatnya, pemberiannya pun juga ada yang diminum tetapi juga ada yang disuntikkan ke dalam tubuh melalui pembuluh darah.
Untuk mengetahui apakah penyakit yang diderita disebabkan oleh bakteri atau virus, harus dilakukan uji terlebih dahulu dengan pemeriksaan laboratorium menggunakan cek darah lengkap atau dapat juga menggunakan urin. Pengambilan sampel darah dapat diambil dari pembuluh darah di tangan kanan ataupun di tangan kiri. Pengambilan sampel urin dibutuhkan sebanyak ⅓ dari botol atau setengah botol ukuran 50ml. Tentu untuk menguji sampel di laboratorium ini dilakukan oleh tenaga profesional.
Setelah dilakukan observasi, maka apabila penyakit yang disebabkan bakteri umumnya bersifat infeksi berat, seperti usus buntu, radang otak, tifus, infeksi kandung kemih, paru-paru, tuberkulosis, dan lain sebagainya maka dari itu baru perlu antibiotik. Karena menurut Hari Paraton, antibiotik cocok untuk infeksi berat dan untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Tetapi perlu diingat, antibiotik harus menggunakan resep dokter dan sesuai anjuran dokter ya! Tidak boleh sembarangan!