Sabtu Suci atau yang disebut juga Sabtu Sunyi adalah hari terakhir dari Pekan Suci sebelum hari Paskah.
Pada Sabtu Sunyi, gereja-gereja umumnya tidak mengadakan misa atau ibadah secara umum, karena hari ini dianggap sebagai hari kesedihan yang mendalam dan penghormatan terhadap kematian Yesus Kristus.
Biasanya, gereja-gereja akan memasang kain penutup di atas patung-patung dan gambar-gambar yang melambangkan Yesus Kristus dan para santo-santa, sebagai tanda duka cita dan penghormatan.
Makna Sabtu Sunyi
Sabtu Sunyi merupakan momen dimana umat Kristen memperingati dan merenungkan kematian Kristus di atas kayu salib dan penguburan-Nya sebelum kebangkitan-Nya pada hari Minggu Paskah.
Terdapat gereja-gereja pada hari Sabtu Sunyi Prapaskah ditandai dengan ibadah khusus yang disebut Tenebrae. Tenebrae adalah ibadah yang diadakan di malam hari dan menggunakan lilin-lilin yang dinyalakan dan kemudian dipadamkan satu per satu selama ibadah dan akan semakin gelap.
Selain Tenebrae, ada juga tradisi-tradisi lain yang dilakukan oleh umat Kristiani pada Sabtu Sunyi Pra Paskah. Beberapa di antaranya adalah puasa dan berdoa. Puasa dilakukan untuk menghormati Kristus yang berpuasa selama 40 hari sebelum Dia disalibkan. Berdoa dilakukan untuk memohon pengampunan dosa dan keselamatan.
Warna Liturgi Sabtu Sunyi
Dilansir dari laman The Terra Sancta Museum, warna liturgi untuk sabtu suci adalah putih. Warna ini dimaknai sebagai warna cahaya, kemuliaan, dan kesucian atas peristiwa gembira
Demikian informasi dan makna tentang Sabtu Sunyi atau Sabtu Suci. Ini adalah saat ntuk merenungkan kembali pengorbanan Kristus dan menghormati kesucian hidup-Nya. Hal ini juga merupakan saat untuk memperdalam keimanan dan mengembangkan hubungan yang lebih erat dengan Allah.