Tradisi kremasi jenazah setelah meninggal terdapat pada beberapa budaya dan agama. Proses kremasi atau pembakaran mayat kini sudah dianggap lazim di beberapa negara termasuk Indonesia. Tak hanya itu, bentuk kremasi juga dipengaruhi oleh budaya di lingkungan. Sebenarnya apa sih pengertian dan tujuan kremasi jenazah? Melalui artikel ini kita sama-sama mengupas tentang apa itu kremasi dan apa tujuannya.
Pengertian Kremasi
Kremasi adalah suatu proses pembakaran jenazah dengan cara membakar mayat tersebut dengan api yang temperaturnya sangat panas. Kremasi harus dilakukan dengan suhu tinggi agar tulang belulang jenazah ikut terbakar. Sesudah itu, sisa pembakaran akan digiling menjadi abu halus yang dapat disimpan di wadah khusus. Karena tiap agama dan budaya memiliki ketentuannya masing-masing tentang kremasi, maka dari itu proses tersebut tidak dapat dilakukan sembarangan dan tempat untuk melakukan proses kremasi dinamakan Krematorium.
Dalam buku Bali Bukan India (2020:355) karya Santo Saba Piliang, dalam sejumlah sumber sastra seperti Pararaton atau Negara Kertagama diketahui bahwa upacara kremasi bagi seorang raja atau tokoh yang dimuliakan diawali dengan pembakaran mayat dan berbagai upacara terkait, kemudian abu jenazah tersebut akan dilarung ke laut maupun sungai yang bermuara di laut.
Namun tidak semua budaya memiliki ketentuan untuk mengharuskan melarung abu sisa kremasi. Ada juga yang mendiamkan abu atau meletakkan abu di altar tertentu. Ada juga yang membagi abu, sebagian untuk dilarung dan sebagian lagi untuk disimpan oleh keluarga atau diletakkan di rumah abu atau Columbarium/Kolumbarium. Rumah abu ini asal muasalnya karena pada zaman dahulu banyak dari masyarakat yang tidak mampu untuk memakamkan keluarganya yang meninggal.
Tujuan Kremasi
Ada berbagai alasan dan tujuan mengapa seseorang dikremasi. Biasanya alasan yang umum adalah alasan agama. Ada beberapa agama yang memang menggunakan prosesi kremasi misalnya saja agama Hindu Bali dan Hindu India. Terdapat pula beberapa aliran agama Hindu, Buddha, Konghucu, Kristen, dan Katholik yang memperbolehkan mayat di kremasi.
Selain daripada itu, tujuan kremasi lainnya adalah mengenai budaya. Di negara-negara Asia Timur, kremasi juga merupakan salah satu budaya, sehingga banyak orang yang memilih dikremasi setelah mati. Tidak hanya itu, kremasi juga dianggap lebih praktis ketimbang harus membayar biaya penguburan yang tinggi, mengingat tak semua negara memiliki lahan kuburan yang memadai.
Demikianlah pengertian dan tujuan kremasi jenazah hingga menjadi abu. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sobat Elim ya! Jangan lupa sebarkan informasi ini agar menjadi pengetahuan bersama.
Baca juga artikel: Opsi Kubur Tumpang dan Kremasi Sebagai Alternatif Krisis Lahan Makam