Sobat Elim, sebenarnya apa itu kecewa?
Merangkum dari berbagai sumber kekecewaan adalah suatu perasaan tidak bahagia, tidak menyenangkan, dan tidak nyaman yang dialami oleh seseorang ketika orang tersebut merasakan sesuatu terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak sesuai ekspektasi. Harapannya tidak terpenuhi, sehingga timbul perasaan sedih atau kecewa dalam diri orang tersebut.
Walaupun terasa berat, rasa kecewa tersebut perlu dilepaskan. Mengikhlaskan rasa kecewa dapat dimulai dengan mempraktikan self-forgiveness atau memaafkan diri sendiri. Menurut Enright and the Human Development Study Group (1966), secara psikologis, self forgiveness adalah keinginan untuk melepaskan rasa benci terhadap diri sendiri.
Memaafkan diri sendiri berarti Anda menerima perilaku tersebut, menerima apa yang telah terjadi, dan bersedia untuk melewati serta melanjutkan hidup Anda tanpa merenungkan kejadian di masa lampau yang realitanya tidak dapat diubah.
Melansir dari VeryWellMind, berikut adalah tahapan self forgiveness agar Anda dapat memaafkan diri sendiri:
1. Pahami emosi Anda
Memahami dan menyadari emosi yang Anda alami adalah bagian penting dalam proses belajar memaafkan diri sendiri. Hal tersebut dapat membantu Anda dalam mengontrol emosi dengan lebih baik.
2. Terima tanggung jawab atas apa yang telah terjadi
Memaafkan diri sendiri bukan hanya sekedar melupakan masa lalu dan melanjutkan hidup. Tetapi ini tentang menerima apa yang sudah terjadi dan dapat menunjukkan kasih sayang pada diri sendiri. Menghadapi apa yang terjadi merupakan langkah awal menuju pengampunan diri. Ini merupakan hal tersulit, karena banyak orang yang denial membuat alasan agar semuanya terasa sesuai dengan harapan. Inilah saatnya Anda hadapi dan menerima apa yang telah Anda lakukan.
Ketika Anda berani mengambil tanggung jawab dan menerima kenyataan, Anda dapat menghindari emosi negatif, seperti rasa penyesalan dan bersalah yang berlebihan.
3. Perlakukan diri Anda dengan kebaikan dan kasih sayang
Memaafkan diri sendiri berarti Anda perlu memperlakukan diri Anda dengan kebaikan dan belas kasihan sama seperti yang Anda tunjukkan pada orang lain. Cobalah untuk tidak mengkritik diri sendiri namun sebaliknya berbelas kasih sambil tetap mengakui bahwa Anda melakukan kesalahan dan ingin berbuat lebih baik di masa depan.
4. Ungkapkan penyesalan atas kesalahan Anda
Ketika Anda mau bersedia mengambil tanggung jawab, Anda mungkin akan mengalami berbagai perasaan negatif, termasuk rasa malu dan bersalah. Itu sangatlah wajar dan perasaan bersalah serta penyesalan tersebutlah yang dapat menjadi batu loncatan menuju perubahan perilaku positif. Ketahuilah, melakukan suatu kesalahan yang membuat Anda bersalah tidak menjadikan Anda orang jahat atau merusak nilai baik yang ada di dalam diri Anda.
5. Belajar dari pengalaman tersebut
Menyesali terus-menerus terhadap sesuatu yang telah terjadi hanya akan menjerumuskan Anda pada kebencian terhadap diri sendiri, bahkan kehilangan motivasi. Memaafkan diri sendiri juga artinya belajar dari kejadian tersebut dan jadikan pengalaman untuk lebih baik kedepannya.
6. Fokus pada rencana dan pilihan hidup ke depan yang lebih baik
Tahap terakhir adalah fokus pada rencana dan pilihan hidup ke depan yang lebih baik. Ketika Anda sudah memaafkan diri sendiri dan menerima semua yang terjadi serta menjadikannya pembelajaran hidup, maka percayalah hidup Anda akan lebih damai dan tenang. Sehingga setelah itu Anda dapat melanjutkan kembali hidup Anda.
Ingatlah Sobat Elim, setiap manusia diciptakan memiliki harapan. Semua tergantung kita yang ingin tetap berpijak atau tetap berjalan. Tetap semangat ya Sobat Elim, salam sehat!
Baca juga artikel: 5 Cara Tepat Mengatasi Rasa Kecewa Dalam Hidup