Pada zaman digital seperti sekarang ini yang dimana media sosial sudah merajalela sehingga memberikan pengaruh besar terhadap cara orang menyampaikan ungkapan duka ketika terjadi kematian. Tidak sedikit yang menggunakan media sosial untuk mengucapkan dan menyampaikan rasa belasungkawa.
Kendati disatu sisi media sosial memiliki dampak positif tetapi media sosial yang digunakan dengan tidak tepat juga dapat memicu pelanggaran etika. Penting sekali untuk kita sama-sama memahami etika menggunakan media sosial, khususnya ketika dalam keadaan kedukaan.
Berikut ini beberapa panduan etika saat menyampaikan dukacita menggunakan media sosial, yaitu:
1. Biarkan Keluarga Menjadi Pengunggah Pertama
Etika pertama ialah biarkan keluarga yang mengumumkan berita duka tersebut pertama kali, biarkan mereka yang mengunggahnya terlebih dahulu. Kita tidak berhak mengumumkan kematian seseorang lewat media sosial sebelum anggota keluarga melakukannya.
Hal tersebut masuk ke ranah privasi seseorang, bisa jadi keluarga ingin memiliki ruang untuk momen berduka tersebut secara personal. Terkadang keluarga juga ingin menyampaikan kabar semacam ini secara pribadi kepada orang lain.
2. Tidak Boleh Menyebarkan Penyebab Kematian Seseorang Tanpa Verifikasi Terhadap Keluarganya
Etika yang kedua adalah jangan sembarang untuk menyebarkan penyebab kematian seseorang. Hal tersebut bersifat rahasia atau confidential sehingga perlu melakukan verifikasi dan persetujuan langsung dari keluarga atau orang terdekatnya.
Memang lebih baik untuk tidak menyatakan apapun perihal itu, karena bukan hak kita. Cukup sampaikan ungkapan dukacita tanpa menambah informasi yang tidak dibutuhkan.
3. Awas Menebar Berita Hoax
Misalkan jika kita tidak tau apa penyebab kematian seseorang sebaiknya janganlah kita langsung asal berbicara. Lebih baik lagi jika kita tidak menyatakan apapun soal itu, hal yang tidak benar akan menambah buruk kondisi yang dialami oleh keluarga.
Cukup sampaikan ungkapan belasungkawa tanpa menambah informasi yang tidak dibutuhkan apalagi kita sendiri belum tau kebenarannya.
4. Tulis Komentar Dengan Bijak dan Hati-Hati
Kita harus bijak dalam memilih kata-kata pada setiap unggahan mengenai kabar duka cita. Seringkali kita tidak tahu kalimat apa yang tepat untuk dipakai saat momen kedukaan, sebaiknya carilah referensi kalimat-kalimat yang sopan. Bersikaplah bijak dan berempati dengan keluarga yang ditinggalkan. Dukungan dan doa kita menjadi cara terbaik dalam menunjukkan simpati kepada keluarga yang ditinggalkan.
5. Jangan “Tag” Akun Orang yang Telah Wafat
Ketika seseorang meninggal, akun media sosialnya tidak secara otomatis menghilang dari internet. Hal ini terkadang terabaikan oleh sebagian orang ketika ingin mengucapkan belasungkawa.
Tagging akun orang yang telah meninggal, apalagi secara terus-menerus dalam jumlah yang banyak maka dapat memicu kesedihan yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Perilaku tersebut juga tidak menghormati privasi sang mendiang.
Demikian etika ungkapkan rasa dukacita di media sosial yang dapat kita pahami dengan seksama. Biarlah dengan ini kita dapat menambah pengetahuan mengenai etika menyampaikan duka di media sosial dengan bijak.
Baca juga artikel: Etika Memotret Saat Melayat dan Keadaan Berduka