5 Penyakit yang Sering Terjadi Pada Lansia

Ilustrasi penyakit yang sering terjadi pada lansia usia lanjut

Munculnya uban merupakan tanda yang tidak bisa dihindarkan ketika usia semakin bertambah dan kita menjadi lansia. Semakin bertambahnya usia merupakan salah satu faktor dari timbulnya berbagai penyakit. Tubuh akan mengalami perubahan. Banyak lansia yang menderita penyakit serius.

Penyakit yang Sering Terjadi Pada Lansia

Usia yang semakin bertambah, rambut yang semakin memutih karena munculnya uban menandakan usia semakin tua. Maka makin besar risiko seseorang terkena penyakit. Hal ini terjadi dapat terjadi karena fungsi tubuh akan menurun sehingga akan sulit menangkal berbagai jenis penyakit.

Hal ini membuat lansia rentan terhadap penyakit, tidak hanya penyakit kulit pada lansia tapi juga penyakit yang erat kaitannya dengan fungsi imun lansia.

1. Kehilangan Kemampuan Mendengar

Kehilangan kemampuan mendengar biasanya terjadi ketika seseorang memasuki usia 70 tahun ke atas. Namun tidak sedikit orang yang sejak usia 50 tahun pun mengalami hal ini. Penyebab lansia mengalami kondisi tersebut biasanya karena presbikusis, yaitu suatu kondisi dimana sel-sel rambut kecil pada telinga bagian dalam sudah mulai aus.

Kondisi ini bisa diatasi dengan penggunaan alat bantu dengar sesuai dengan saran dari dokter.

2. Penyakit Kardiovaskular

Mengutip dari laman Hello Sehat, penyakit jantung merupakan silent killer yang perlu bersama kita waspadai. Penyakit kardiovaskular adalah serangkaian gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan laman Abbott, penyakit kardiovaskular yang dapat menyerang lansia, antara lain penyakit jantung koroner, arteri  koroner, hipertensi atau tekanan darah tinggi, dan bisa juga gagal jantung.

Adapun bertambahnya usia menjadi faktor risiko penyakit jantung yang tidak dapat dihindari.

3. Radang Sendi

Radang sendi merupakan salah satu penyakit yang paling sering menyerang lansia. Penyakit radang sendi ini dapat menyebabkan sendi yang terasa nyeri dan peradangan sehingga mengakibatkan gerak terbatas. Terdapat 2 jenis radang sendi yang biasanya terjadi, yakni osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.

Lansia pada umumnya akan mengalami radang sendi jenis osteoarthritis, karena semakin bertambahnya usia seseorang maka akan semakin sering sendi digunakan sehingga terjadi keausan yang menyebabkan radang sendi.

4. Alzheimer dan Demensia

Melansir laman Alzheimer’s Indonesia, penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia. Penyakit Alzheimer, pertama kali dijelaskan oleh ahli saraf Jerman, yaitu Alois Alzheimer. Alzheimer merupakan penyakit fisik yang mempengaruhi otak. Selama berjalannya waktu, protein plak dan serat yang berbelit berkembang dalam struktur otak sehingga hal ini menyebabkan kematian sel-sel otak.

Kata demensia menggambarkan serangkaian gejala, yaitu kehilangan memori, kesulitan berpikir dan pemecahan masalah bahkan bahasa. Demensia terjadi ketika otak mengalami kerusakan karena penyakit, seperti penyakit Alzheimer atau pun serangkaian stroke. Usia merupakan faktor risiko terbesar untuk demensia. Demensia mempengaruhi satu dari 14 orang di atas usia 65 tahun dan satu dari enam di atas usia 80 tahun.

5. Penyakit Penglihatan

Selanjutnya lansia rentan mengalami gangguan penglihatan seperti penyakit katarak. Melansir dari Alodokter, katarak pada umumnya berkembang secara perlahan sejak seseorang berusia 40–50 tahun. Awalnya, penderita mungkin tidak menyadari adanya gangguan penglihatan. Hal tersebut dapat terjadi karena lensa mata masih bisa bekerja dengan cukup baik meski sudah ada katarak yang terbentuk. Jika tidak ditangani dapat menyebabkan kebutaan.

Baca juga artikel: 3 Buah Sehat Mencegah Pikun

BAGIKAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *