Hari Stroke Sedunia 2024, Ini Tema dan Maknanya

Ilustrasi penyakit stroke pada peringatan Hari Stroke Sedunia 2024

World Stroke Day atau Hari Stroke Sedunia diperingati setiap 29 Oktober tiap tahunnya. Berdasarkan laman resmi World Stroke Organization, peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman publik mengenai stroke dengan fokus pada pencegahan stroke, kesadaran gejala, dan kebutuhan para penyintas stroke di seluruh dunia.

Tema Hari Stroke 2024

Tahun 2024 ini, memiliki fokus terhadap pentingnya pencegahan stroke dan mendorong kita semua untuk mengambil langkah-langkah agar #LebihHebatDaripadaStroke.  Berdasarkan pemaparan Plt. Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dr. Yudhi Pramono dalam webinar Hari Stroke Sedunia, Hari Stroke Sedunia tahun 2024 mengusung tema global “Be Greater Than Stroke” yang bermakna bahwa kita bisa mengalahkan stroke. Sedangkan, tahun ini tema nasional yang diangkat adalah “ceg”.

Penyakit Stroke di Indonesia

Stroke dapat terjadi pada siapa saja dan tidak memandang usia. Stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga di dunia setelah penyakit jantung dan kanker, baik di negara maju maupun berkembang. Di Indonesia, stroke menjadi penyebab kecacatan dan kematian utama yakni 11,2 persen dari total kecacatan dan sebesar 18,5 persen dari total kematian.

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stroke di Tanah Air adala 8,3 per 1000 penduduk. Selain itu, stroke menjadi salah satu penyakit katastropik dengan pembiayaan paling besar ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, yaitu Rp 5,2 triliun pada 2023.

Tapi Stroke Dapat Kita Cegah Loh…

Stroke sebenarnya dapat dicegah. Jika Anda ingin terhindar dari stroke, langkah pertama adalah memahami faktor risiko masing-masing individu. Anda dapat menerapkan cara mencegah stroke seperti berikut ini:

1. Mengonsumsi makanan sehat

Mengatur pola makan dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah stroke. Perlu diingat Sobat Elim, po9la makan yang tidak sehat dapat memicu kelebihan berat badan bahkan obesitas yang dapat meningkatkan risiko terkena stroke hingga 22% lebih tinggi. Batasi penggunaan garam dan gula untuk menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula sehingga risiko terkena stroke menurun.

2. Rutin Melakukan Olahraga

Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan sistem peredaran darah bekerja lebih efisien. Olahraga juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga berat badan serta tekanan darah agar tetap pada tingkat yang aman.

3. Hentikan Kebiasaan Merokok

Orang yang memiliki kebiasaan merokok berisiko dua kali lipat lebih tinggi terkena stroke. Karena rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan mempercepat pembentukan gumpalan darah.

4. Menjaga Berat Badan Ideal

Selain hipertensi, obesitas berpotensi menyebabkan seseorang terkena stroke. Jika Anda mengalami kelebihan berat badan, sebaiknya lakukan diet sehat untuk menurunkan berat badan. Tetapi, hindari melakukan diet sembarangan. Jangan sampai diet yang dilakukan menjadi malapetaka bagi kesehatan akibat kekurangan nutrisi. Sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter untuk mengetahui program diet yang sesuai.

5. Menghentikan Kebiasaan Konsumsi Alkohol

Dilansir dari studi genetik yang dipublikasikan di The Lancet, mengonsumsi segelas atau dua gelas minuman beralkohol setiap hari dapat meningkatkan risiko stroke hingga 10-15 persen. Jika mengonsumsi empat gelas minuman beralkohol setiap hari, maka risiko terkena stroke meningkat sebesar 35 persen.

Apabila Anda benar-benar ingin terhindar dari stroke, sebaiknya hentikan konsumsi alkohol.

6. Menjaga Kualitas Tidur

Pada sebuah penelitian mengenai Hubungan Kualitas Tidur dan Kejadian Stroke Iskemik di Bangsal dan Poliklinik Saraf RSUD Dokter Abdul Aziz Singkawang memiliki kesimpulan bahwa semakin buruk kualitas tidur pasien semakin tinggi risiko terjadinya stroke iskemik. Kualitas tidur yang baik merupakan faktor protektif pada kejadian stroke iskemik. Kelompok usia 18-25 tahun dan kelompok usia 26-64 tahun dianjurkan untuk tidur yang cukup selama 7-9 jam. Sedangkan kelompok usia dewasa tua (>= 65 tahun) dianjurkan untuk tidur selama 7-8 jam.

Kemenkes, Alodokter, Liputan6, World Stroke Organization

Baca juga artkel: Waspada Ini Penyebab Stroke Usia Muda

BAGIKAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *