Saat ini penyakit demam keong banyak menyerang masyarakat di Sulawesi Tengah. Berdasarkan laporan Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, lebih dari 200 orang terkena demam keong. Demam keong atau yang disebut dengan istilah schistosomiasis berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit (trematoda).
Berdasarkan data WHO, demam keong ini lazim terjadi di daerah tropis dan juga subtropis. Apalagi pada lingkungan masyarakat yang kurang higienis, sanitasi buruk, dan kurangnya air bersih.
Dilansir dari Halodoc, ada beberapa gejala yang bisa Anda waspadai. Tetapi beberapa orang bisa tidak bergejala saat awal terinfeksi demam keong. Tanda awal setelah beberapa hari terinfeksi adalah muncul ruam kulit dan gatal. Lalu, gejala yang dapat terjadi dalam 30-60 hari setelah terinfeksi, adalah sebagai berikut:
- Demam
- Panas dingin
- Batuk
- Nyeri otot dan nyeri
Jika dari gejala ini tidak dianggap serius dan tidak diobati, maka akan lebih memperparah kondisi tubuh kedepannya. Kondisi yang akan terjadi selanjutnya adalah sebagai berikut:
- Sakit perut
- Pembesaran hati
- Darah dalam urine
- Kesulitan atau nyeri saat buang air kecil
- Darah dalam feses
- Keguguran
- Kanker kandung kemih
Dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi akan semakin buruk, pengidap penyakit demam keong dapat mengalami kejang, lumpuh, atau bahkan radang sumsum tulang belakang karena telurnya dapat menyebar ke otak pengidap.
Lingkungan dan pasokan air bersih sangat perlu diperhatikan untuk menunjang kesehatan tubuh Anda. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda.
Baca juga artikel: