24 Mei 2023 Diperingati Sebagai Hari Skizofrenia Sedunia

Skizofrenia

Tanggal 24 Mei 2023 diperingati sebagai Hari Skizofrenia Sedunia. Peringatan ini dilambangkan dengan pita berwarna silver dan diperingati setiap tanggal 24 Mei untuk meningkatkan pemahaman tentang Skizofrenia. Dikutip dari Healthline, istilah Skizofrenia pertama kali ditemukan yakni oleh psikiater yang berasal dari Swiss pada tahun 1910, bernama Dr. Paul Eugen Bleuler yang artinya “pemisahan pemikiran”.

Peringatan ini juga sebagai bentuk penghapusan stigma dan diskriminasi yang masih sering menimpa penderita Skizofrenia.

Melansir dari laman Semarangku, berikut adalah beberapa stigma yang keliru yang seringkali masih sering disematkan pada penderita Skizofrenia yaitu:

  • Penderita Skizofrenia menyeramkan, kejam, agresif, dan tidak dapat diprediksi
  • Penderita Skizofrenia memiliki kepribadian ganda atau Dissociative Identity Disorder (DID)
  • Orang tua yang mengalami Skizofrenia, maka anaknya juga mengalami Skizofrenia
  • Penderita Skizofrenia tidak pintar

Sebenarnya Penyakit Skizofenia Itu Apa?

Melansir dari laman Alodokter, Skizofrenia adalah penyakit gangguan mental berat yang dapat memengaruhi tingkah laku, komunikasi, dan emosi. Orang yang menderita skizofrenia bisa mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan perubahan perilaku sampai-sampai menarik diri dari lingkungan sosial. Berdasarkan data WHO, ada lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia penderita skizofrenia. Lalu, menurut penelitian Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, Indonesia diperkirakan ada sekitar 450.000 orang memiliki gangguan jiwa (ODGJ) berat termasuk skizofrenia.

Gejala Skizofrenia

Melansir dari Mayo Clinic, ditandai dengan beberapa gangguan signifikan, yaitu:

  1. Delusi

Delusi yang dialami yakni keyakinan palsu yang tidak berdasarkan pada fakta lapangan atau tidak sesuai kenyataan. Misalnya, penderita berpikir sedang disakiti atau merasa suatu bencana besar sedang terjadi.

  1. Halusinasi

Halusinasi biasanya melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang tidak ada.

  1. Pikiran Tidak Teratur

Pikiran yang tidak teratur akan memunculkan ucapan yang tidak teratur juga. Biasanya, penderita skizofrenia pengucapannya cenderung tidak dapat dipahami. 

  1. Perilaku Motorik yang Abnormal

Perilaku motorik yang abnormal, seperti penolakan terhadap instruksi dan membuat gerakan yang tidak berguna, tidak berarti, atau berlebihan.

  1. Gejala Negatif

Gejala negatif yang diderita oleh penderita skizofrenia adalah gejala yang mengacu kepada kurangnya kemampuan untuk berfungsi secara normal. Misalnya, seseorang yang mengabaikan kebersihan pribadi dan menarik diri dari lingkungan sosial.

Oleh karena itu, melalui peringatan ini kiranya banyak orang semakin memahami tentang apa itu penyakit skizofrenia dan jangan membiarkan stigma negatif terus melekat pada penderitanya. 

Baca juga artikel:

10 Mei 2023 Memperingati Hari Lupus Sedunia, Bagaimana Sejarahnya?

 

BAGIKAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *