Setelah makan harusnya tubuh terasa lebih segar dan berenergi. Tetapi, mungkin kadang kala kepala Anda terasa pusing setelah makan. Kondisi tersebut pasti membuat Anda tidak nyaman. Keluhan kepala pusing setelah makan dapat muncul mulai dari ringan hingga berat. Sebenarnya menurut laman Alodokter, kondisi ini bukan hal serius dan dapat hilang tanpa perlu adanya pengobatan khusus.
Namun, sebaiknya jangan Anda mengabaikannya karena bila secara terus-menerus dan sering mengalami hal ini apalagi pusing semakin hebat, bisa jadi hal ini menjadi tanda adanya penyakit serius yang sedang dialami. Ada cara untuk mengatasi sakit kepala tersebut.
Penyebab Pusing setelah Makan
Melansir dari Alodokter, jika Anda mengalami pusing setelah makan bisa jadi kandungan dalam makanan tersebut tinggi micin atau monosodium glutamat (MSG). Menurut laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia MSG (Monosodium Glutamat) adalah penambah rasa yang biasanya berbentuk kristal berwarna putih yang dibuat dari ekstrak bahan alami yakni tetes tebu yang kemudian difermentasi. Namum, telah disebutkan bahwa belum banyak penelitian ilmiah yang membuktikan keterkaitan antara MSG dengan keluhan pusing.
Oleh sebab itu, menurut Alodokter keluhan sakit kepala setelah makan juga dapat disebabkan oleh hal-hal lainnya, sebagai berikut:
- Makan Makanan Dingin
Konsumsi makanan dingin, seperti es krim atau yang lainnya bisa memicu pusing setelah makan. Kondisi ini dapat terjadi ketika Anda makan makanan dingin karena adanya pelebaran pembuluh darah dan peningkatan aliran darah ke kepala sebagai respons tubuh terhadap suhu dingin dalam kerongkongan serta mulut. Tetapi sifatnya sementara, biasanya berlangsung selama beberapa detik atau menit saja.
- Alergi Makanan
Selain itu penyebab keluhan pusing bisa juga karena alergi makanan. Apabila Anda merasakan pusing yang disebabkan oleh alergi makanan serta disertai dengan gejala lain, seperti ruam pada kulit, kulit gatal, bentol-bentol, hidung tersumbat, sakit perut, mual, diare, serta pembengkakan pada bibir, wajah, ataupun mata sebaiknya jangan diabaikan. Segeralah ke dokter.
- Hipoglikemia Postprandial
Selanjutnya, kondisi pusing setelah makan bisa juga disebabkan oleh hipoglikemia postprandial. Kondisi ini ditandai dengan penurunan kadar gula darah setelah beberapa jam makan. Keluhan pusing setelah makan jika disebabkan oleh hipoglikemia postprandial biasanya mulai terasa setelah 4 jam makan.
- Intoleransi Makanan
Gejala yang timbul karena intoleransi makanan biasanya seseorang mengalami gangguan pencernaan, seperti sakit perut, perut kembung, sering kentut, dan diare. Tetapi intoleransi makanan juga dapat menyebabkan keluhan pusing setelah makan.
Perlu diingat bahwa intoleransi makanan dan alergi makanan tidak sama. Intoleransi makanan terjadi disebabkan oleh tubuh seseorang sulit mencerna suatu makanan tertentu, sedangkan alergi makanan disebabkan oleh reaksi tubuh yang berlebihan terhadap zat dalam sebuah makanan.
- Gangguan TMJ (Temporomandibular joint disorder)
TMJ atau Temporomandibular joint disorder adalah kondisi kelainan pada sendi rahang dan menyebabkan rasa nyeri pada sendi serta otot sekitar rahang. Rasa nyeri biasanya muncul saat sedang mengunyah. Kondisi ini dapat menyebabkan pusing ketika atau setelah makan. Ketika seseorang mengalami kondisi ini, diperlukan penanganan secara tepat, terutama apabila jika rasa sakit terjadi dengan intensitas waktu yang sering.
Baca juga artikel:
Cuaca Panas Melanda, 6 Buah Ini Cocok Dimakan Karena Mengandung Banyak Air