Sobat Elim, pernahkah Anda mendengar istilah tentang victim mentality? Victim mentality dapat terjadi dimana saja, baik itu di lingkungan keluarga, pertemanan, ataupun pekerjaan. Menurut Hello Sehat, victim mentality adalah sikap atau pola pikir seseorang yang memiliki kecenderungan melihat dirinya menjadi korban dari situasi atau kondisi di sekitarnya.
Faktor penyebab victim mentality bisa beragam, melansir dari Healthline penyebab seseorang memiliki sikap victim mentality bisa jadi karena memiliki trauma masa lalu, pernah dikhianati orang lain, memiliki kejadian negatif yang terus-menerus terjadi, mengalami mythomania, atau memiliki keinginan untuk dapat perhatian dari orang lain.
Ciri-Ciri Seseorang Memiliki Victim Mentality
Perlu diingat, seseorang dengan mentalitas korban tidak selalu menyadari bahwa ia memiliki kondisi tersebut. Kita dapat mengetahui seseorang memiliki victim mentality dilihat dari cir-cirinya. Melansir dari Healtline, berikut ini adalah ciri-ciri orang dengan victim mentality:
- Menyalahkan orang lain terhadap semua masalah yang terjadi di dalam kehidupannya
- Merasa dunia dan lingkungan tidak ada yang berpihak padanya
- Tidak mau mengakui peran dan tanggung jawab atas masalah yang telah Anda perbuat
- Merasa tidak mendapat dukungan dari orang lain
- Merasa “diserang” ketika orang lain ingin membantu atau memberikan saran yang positif
- Mengasihani diri sendiri, karena ini membuat dirinya merasa lebih baik
- Selalu memikirkan hal negatif dan bersikap pesimis terhadap segala hal
- Memiliki kepercayaan diri yang rendah
- Mengharapkan orang lain mengakui bahwa dirinya adalah korban
- Memilih bergaul dengan orang yang juga merasakan hal yang sama seperti dirinya
- Selalu merasa orang lain lebih beruntung
Jika Anda merasa ciri-ciri yang disebutkan di atas mengenai victim mentality mulai berkembang di dalam dirimu dan apabila Anda merasa hal tersebut sudah menimbulkan gangguan pada dirimu atau orang sekitarmu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, ya Sobat Elim. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga artikel: Apa Itu Meditas Mindfulness dan Apa Manfaatnya?