Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat secara umum. Hipertensi merupakan tekanan darah yang tidak normal di atas 130/80 mmHg atau bahkan lebih besar. Umumnya, tekanan darah tinggi pada orang dewasa sekitar 120/80 mmHG. Penyakit ini sering membuat penderitanya berurusan dengan komplikasi berbahaya dan bisa mengancam nyawa.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi biasanya berkembang dari waktu ke waktu. Hal tersebut dapat terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat, kurang melakukan aktivitas fisik secara teratur.
Lalu, bagaimana dengan faktor genetik? Apakah hipertensi bisa terjadi karena diturunkan jika salah satu atau kedua orang tua memiliki kondisi ini?
Sebanyak 9 dari 10 orang yang menderita hipertensi terbukti karena faktor keturunan. Mengutip pernyataan Prof DR Dr Jose Roesma, SpPD-KGH pada Detik Health, “Sekitar 90-95 persen atau 9 dari 10 penderita hipertensi karena faktor keturunan, jadi artinya sudah ada bakat yang diturunkan.”
Orang tua dengan hipertensi bisa mewariskan gen kepada keturunannya. Studi dalam jurnal Frontiers in Pediatrics tahun 2017 menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi dihasilkan dari kombinasi faktor, termasuk komponen genetik, lingkungan, dan perilaku.
Jika Anda memiliki anggota keluarga dengan riwayat hipertensi dan memiliki gaya hidup yang sama, maka risiko menderita hipertensi semakin meningkat. Sementara dari beberapa penelitian, saat kakek-nenek dan orang tua kandung menderita hipertensi, ada risiko yang sama terjadi pada anak dan cucu mereka.
Sobat Elim, kita harus sadar bahwa hipertensi adalah kondisi medis yang serius, bisa menimbulkan komplikasi dan tidak boleh disepelekan. Oleh karena itu, periksalah tekanan darah secara berkala dan benar.
Sumber: IDN Times, Medical News Today
Baca juga artikel: Rekomendasi Minuman untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi