Perbedaan Jahe Merah dengan Jahe Biasa dan Manfaatnya

manfaat jahe merah

Jahe merah atau Zingiber officinale var Rubrum rhizoma juga disebut dengan jahe sunti, sedangkan jahe putih lebih dikenal dengan sebutan jahe gajah atau jahe badak. Waktu panen jahe merah lebih lama dibandingkan dengan jahe putih.

Selain dari warnanya, jahe merah dan putih memiliki perbedaan dari bentuk dan juga rasanya. Kalau dilihat dari bentuk dan ukurannya:

  • Jahe merah: pendek, rimpang kecil, ruasnya cenderung rata, dan tidak terlalu mengembang.
  • Jahe putih: panjang, rimpang besar dan gemuk, serta lebih mengembang.

Lalu perbedaannya juga dapat dirasakan. Jika Anda mencicipi jahe merah dan putih, Anda bisa menemukan perbedaannya seperti berikut.

  • Jahe merah: lebih pahit dan pedas karena kandungan minyak atsiri yang lebih banyak dibandingkan varietas jahe lainnya.
  • Jahe putih: rasa pedas tidak sekuat jahe merah.

Manfaat Jahe Merah untuk Kesehatan Tubuh

Rempah ini banyak sekali digunakan untuk kebutuhan kesehatan. Hal tersebut dikarenakan adanya kandungan gingerol, flavonoid, serta zat antibakteri dan antiradang dalam jahe merah.

Berikut adalah beberapa manfaat jahe merah yang bisa Anda dapatkan:

1. Mencegah gangguan pencernaan

Senyawa antibakteri yang ada dalam jahe merah dapat membantu melawan bakteri seperti Escherichia coli, Salmonella enteritidis, dan Staphylococcus aureus.

Jahe merah yang ditambahkan pada makanan juga dapat digunakan sebagai pengawet alami sehingga mencegah Anda dari keracunan makanan akibat bakteri.

2. Mengurangi nyeri otot dan sendi

Selain diolah menjadi makanan atau minuman, cara kompres hanget menggunakan jahe merah juga bisa memberikan manfaat.

Khasiat pernah dibahas dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam East Asian Journal of Multidisciplinary Research (2022). Pada studi tersebut, pemberian kompres hangat jahe merah dapat meredakan nyeri otot dan sendi pada pengidap osteoarthritis setelah diberikan selama enam hari berturut-turut.

Manfaat jahe untuk mengurangi nyeri otot diperoleh dari kandungan gingerolnya. Pada suhu tinggi, gingerol akan memberikan efek menghangatkan yang cukup kuat sehingga mampu meredakan nyeri pada tubuh seseorang.

3. Mengurangi risiko penyakit jantung

Jahe merah mengandung asam alfa-linolenat yang mampu menurunkan risiko penyakit jantung. Senyawa ini bekerja dengan membantu menjaga detak jantung. Nutrisi tersebut juga menurunkan potensi pembekuan darah.

Selain itu, jahe merah juga mengandung asam klorogenat yang mampu membantu menurunkan risiko peyakit kardiovaskular. Jika Sobat Elim mengonsumsinya secara rutin, hal tersebut dapat membantu mengurangi potensi hipertensi, aterosklerosis, dan gagal jantung.

4. Mengurangi morning sickness

Morning sickness merupakan salah satu keluhan yang banyak dirasakan oleh ibu hamil. Morning sickness biasanya ditandai dengan rasa mual dan muntah yang muncul pada pagi hari.

Nah, konsumsi jahe merah bisa menjadi salah satu solusinya. Kandungan zingiberene, kurkumin, dan gingerol pada rimpang ini dipercaya bisa membantu mengatasi keluhan tersebut.

Biasanya, jahe merah aman dikonsumsi dalam bentuk rebusan. Meski begitu, bicarakan dengan dokter terlebih dahulu sebelum Anda minum obat herbal ini saat hamil.

Baca juga artikel: Fakta atau Mitos Jahe Obat Asam Lambung?

BAGIKAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *