Hari Trauma Sedunia atau World Trauma Day diperingati setiap tanggal 17 Oktober tiap tahunnya. Peringatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak trauma dan upaya penyelamatan nyawa serta cara menangani kasus dengan pengelolaan serta cara penyembuhan yang tepat.
Apa Itu Trauma?
Trauma adalah pengalaman yang dapat memengaruhi individu secara fisik dan emosional, seringkali meninggalkan luka yang dalam yang sangat berdampak bagi individu itu sendiri. Trauma emosional dan psikologis merupakan gangguan yang muncul setelah mengalami peristiwa yang menegangkan.
Sejarah Hari Trauma Sedunia
- Bertujuan untuk mengurangi cedera, kematian, dan dampak trauma global
- Trauma berasal dari berbagai sumber – kecelakaan lalu lintas, dinas militer, dan penganiayaan
- Pengakuan terhadap trauma dimulai di Yunani kuno dan Perang Saudara Amerika.
- Perang Dunia II memperkenalkan masa istirahat bagi prajurit untuk mengatasi tekanan psikologis.
- Terapi bicara menjadi terkenal selama perang Vietnam dan Korea.
- Hari Trauma Sedunia, ditetapkan di India, membahas kesadaran dan pencegahan trauma global.
Tujuan Hari Trauma Sedunia
Berikut adalah tujuan dasar peringatan Hari Trauma Sedunia setiap tanggal 17 Oktober:
- Meningkatkan kesadaran global mengenai dampak trauma yang mendalam pada individu dan komunitas.
- Menumbuhkan empati, ketahanan, dan dukungan bagi mereka yang pernah mengalami trauma.
- Menyebarluaskan pengetahuan, wawasan dan strategi untuk penyembuhan trauma.
- Mendorong integrasi pendekatan informasi trauma di berbagai bidang.
- Menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi para individu dan komunitas yang pernah trauma.
- Menyatukan seluruh pihak terkait dalam upaya kolaboratif untuk mengatasi efek trauma yang luas.
Kesimpulannya adalah Hari Trauma Dunia berfungsi sebagai pengingat kita Sobat Elim, bahwa trauma merupakan masalah umum dan signifikan yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Dengan memahami apa itu trauma dan dampaknya pada kehidupan individu, hal tersebut adalah langkah pertama menuju penyembuhan.
Sumber: Detik, Aman, Dokter Logi, Halodoc
Baca juga artikel: Dampak Body Shaming Terhadap Kesehatan Mental Seseorang